Peluang usaha ternak ayam petelur
Peluang usaha ternak ayam petelur tidak akan pernah ada matinya. Pasalnya, produk utama dari usaha ternak ayam petelur merupakan salah satu kebutuhan pokok pangan.
Setiap hari keberadaan telur sangat dibutuhkan oleh semua orang. Telur dibutuhkan sebagai lauk, bahan makanan olahan, pabrik makanan dan masih banyak yang lainnya. Untuk kebutuhan lauk sendiri, bisa dibayangkan betapa banyaknya permintaan setiap harinya.
Menurut data dari badan pusat statistik, kebutuhan akan telur dari tahun 2007 sampai tahun 2015 mengalami peningkatan. Rata-rata konsumsi telur per kapita selama seminggu pada tahun 2015 adalah 1,940 Kg. Dengan asumsi berat telur per butir adalah 0,05 kg. Maka kebutuhan per kapita akan telur per minggunya adalah sekitar 38 butir.
Naiknya jumlah konsumsi telur ternyata juga dibarengi dengan naiknya jumlah produksi telur. Pada tahun 2007 produksi telur nasional adalah 1,5 juta ton. Jumlahnya naik terus sampai tahun 2015, data terakhir jumlah produksi telur adalah sebanyak 1,8 jt ton.
Dari data tersebut kita bisa melihat bahwa semakin banyak jumlah produksi telur, jumlah konsumsinya juga meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa telur merupakan produk yang disukai oleh masyarakat. Kemungkinan adalah selain telur mempunyai kandungan gizi yang tinggi, harga telur juga sangat ekonomis sehingga mudah terjangkau oleh masyarakat.
Oleh karena itu apabila punya keinginan peluang usaha ternak ayam petelur, maka peluang keberhasilannya sangat tinggi. Akan tetapi tetap harus di pertimbangkan kualitas manajemen dan pemeliharaan yang baik.
Jika anda tertarik untuk berternak ayam petelur silahkan lanjutkan membaca artikel ini.
Cara ternak ayam petelur
Sebelum memulai ternak ayam petelur alangkah baiknya kalau kita memperhatikan hal-hal berikut:
- Seluk-beluk ternak ayam petelur
- Kebutuhan modal ternak ayam petelur
- Strategi pemeliharaan masa produksi dan pasca produksi telur
Sebelum memulai ternak ayam petelur ada baiknya kita belajar terlebih dahulu mengenai ilmunya. Tidak harus menjadi seorang terlebih dahulu. Akan tetapi minimal kita tahu tentang cara-cara yang harus dilakukan untuk memelihara ayam petelur.
Informasi tersebut bisa diperoleh dari peternak yang sudah berhasil menjalankan usaha ayam petelur atau dari pembimbing apabila kita bekerja sama dengan sistem kemitraan.
Kebutuhan modal untuk usaha ternak ayam petelur sangat bervariasi. Modal ini bisa berupa uang, tanah, kerjasama dan kepercayaan.
Untuk modal uang, ternak ayam petelur memang cukup besar. Memelihara ayam petelur ratusan saja, modal uang yang harus dikeluarkan bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Berbeda halnya dengan ternak puyuh petelur. Modal sejumlah puluhan juta sudah bisa memelihara puyuh sebanyak 1000 ekor.
Ternak puyuh petelur juga bisa meberikan hasil yang lumayan. Untuk analisa usaha telur puyuh ini sudah saya tulis dalam artikel di bawah ini. Klik gambar untuk membacanya.
Masa-masa produksi, ayam petelur membutuhkan perawatan yang baik. Hal ini harus dilakukan supaya produksi telur tidak terganggu sehingga hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal.
Pemasaran telur adalah salah satu dari kegiatan pasca produksi. Kalau usaha ternak ayam petelur skala kecil, pemasaran telur bisa bekerja sama dengan peternak yang besar. Biasanya peternak besar sudah memiliki ceruk pasar sendiri dan dia juga bisa menerima suplai telur dari peternak kecil untuk menjaga kuantitas pasokan pasarnya.
Harga ayam petelur
Harga ayam petelur tergantung dari mana kita akan memulai usaha ternak ayam petelur tersebut. Untuk menghasilkan ayam petelur yang siap produksi bisa memulai membeli ayam pullet atau broder sendiri. Untuk pemula sebaiknya membeli ayam petelur yang sudah pullet. Usia pulletnya sebaiknya sekitar 14 minggu.
Harga DOC ayam petelur sekitar 4000 rupiah. Kualitas DOC ada yang standar atau biasa ada juga yang platinum. Doc kualitas platinum memiliki kelebihan tahan terhadap perubahan cuaca.
Doc bisa diambil dari berbagai perusahaan peternakan yang ada. Bisa dari Japfa, Phokpand, Malindo atau Wonokoyo. Masing-masing memiliki kelebihan masing-masing. Menurut Pak Wahyu, salah satu peternak ayam petelur di desa Tegalharjo Trangkil Pati Jawa Tengah, mengatakan bahwa DOC dari tiap-tiap perusahaan memiliki kelebihan tersendiri.
Pullet dari Japfa menghasilkan telur dengan ukuran yang seragam sedangkan dari phokpand ukuran telur yang dihasilkan ukurannya besar. Untuk Malindo, telur yang dihasilkan pulletnya ukurannya besar akan tetapi kulit cangkangnya tipis. Wonokoyo, telur yang dihasilkan berwarna coklat dan bagus, akan tetapi ukurannya tidak seragam.
Pak Wahyu juga menuturkan bahwa harga pullet usia 14 minggu adalah 48 ribu rupiah. Untuk saat ini peternak yang ingin memulai ternak ayam petelur dapat membeli pullet usia siap telur. Namun hal ini kurang disarankan karena pullet perlu adaptasi dengan lingkungan kandang yang baru. Dengan usia pullet yang baru 14 minggu, maka masih ada waktu untuk adaptasi sampai usia siap bertelur.
Kandang ayam petelur
Kandang ayam petelur sampai sekarang ini yang paling efektif adalah jenis kandang baterai. Hampir semua usaha ternak ayam telur dijalankan, menggunakan sistem kandang batterai. Meskipun pada awalnya membutuhkan modal yang cukup banyak, akan tetapi akan sangat memudahkan dalam operasional ke depannya.
Kandang ayam petelur model baterai ini akan memberikan kemudahan-kemudahan antara lain:
- Pengambilan telur menjadi lebih mudah
- Resiko telur pecah sedikit
- Telur dalam kondisi bersih
- Memudahkan dalam membesihkan kotoran ayam
- Mengurangi resiko kanibal antar ayam
- Sirkulasi udara lancar
- Ayam tidak boros energi karena ruang geraknya sempit
____
Konstruksi dari kandang baterai dapat terbuat dari kawat atau bambu. Untuk bahan kawat, kandang dapat diperoleh dengan cara membeli. Saat ini sudah banyak suplier yang menjual dan menyediakan peralatan untuk ternak ayam petelur.
Harga kandang baterai dari kawat biasanya di jual per 1 set. Satu setnya biasanya untuk jumlah populasi 8 ekor ayam. Harganya sekitar 130.000 rupiah perset. Jadi anda bisa mengkalkulasi berapa set nantinya yang akan diperlukan untuk memulai usaha ternak ayam petelur anda.
Untuk usaha ternak ayam petelur skala rumah tangga, misalnya kurang dari 100 ekor, kandang bisa dibuat sendiri dari bambu.
Meskipun sepertinya bahan bambu lebih murah, akan tetapi perlu waktu dan tenaga tambahan untuk membuatnya. Apalagi untuk usaha ternak ayam petelur skala besar, kandang baterai dari bambu sepertinya kurang efesien.
Jika yakin ingin membuat kandang baterai sendiri, berikut adalah standar ukuran kandang baterai untuk ayam petelur. Ukuran di bawah ini adalah ukuran persekat kandang. Tiap sekat nantinya dapat diisi dengan 1 – 2 ekor ayam petelur dewasa siap produksi.
- Panjang dan lebar ukurannya sama yaitu 40 cm
- Tinggi bagian depan dan belakang masing-masing 37 dan 30 cm
Selain jenis kandangnya, ada juga hal-hal yang penting untuk diperhatikan sebelum membangun kandang untuk usaha ternak ayam petelur.
- Ayam petelur akan berproduksi optimal pada suhu 32 – 35 derajat Celcius dan kelembaban udara 60 – 70 %. Untuk mengetahui suhu Anda bisa menggunakan termometer. Sedangkan untuk mengetahui kelembapan bisa menggunakan higrometer. Beli saja alat ini karena sekarang harganya murah. Bahkan untuk termometer alkohol harganya sekarang sekitar belasan ribu rupiah. Untuk yang lebih praktis bisa menggunakan versi digital. Di layarnya menampilkan nilai suhu sekaligus kelembapan udaranya. Harganya yang di bawah 100 ribu banyak, yang lebih mahal juga ada.
- Kandang dibangun dengan sirkulasi yang lancar
- Desain kandang sebaiknya mendapatka sinar matahari pagi
- Bangunan kandang tidak melawan arah angin kencang
Ukuran kandang ayam petelur
Ukuran kandang ayam petelur dapat menyesuaikan dengan ketersediaan lahan. Memang disarankan dalam satu lokasi dibangunnya kandang ada tempat penyimpanan pakan, penyimbanan obat, penampungan dan pengolahan limbah, kantor administrasi atau tempat karyawan.
Kalau menurut saya hal-hal tersebut sifatnya opsional atau tidak harus. Memenuhi saran tersebut akan terasa manfaatnya apabila lokasi kandang jauh dari tempat tinggal, sehingga dapat menghemat biaya transportasi pengangkutan pakan dan hasil telur.
Tetapi apabila ketersediaan lahan tidak mencukupi, yang terpenting adalah usaha ayam petelurnya dapat berjalan dengan lancar.
Menurut peraturan menteri pertanian no. 31 tahun 2004, standar ukuran kandang dengan jumlah populasi ayam petelur adalah sebagi berikut:
- Jumlah populasi 100 – 500 ekor, luas kandang 50 meter persegi.
- Jumlah populasi 500 – 1000 ekor, luas kandang 100 meter persegi.
- Jumlah populasi 1000 – 1500 ekor, luas kandang 150 meter persegi.
- Jumlah populasi 1500 – 2000 ekor, luas kandang 200 meter persegi.
- Jumlah populasi 2000 – 2500 ekor, luas kandang 250 meter persegi.
- Jumlah populasi 2500 – 3000 ekor, luas kandang 300 meter persegi.
Pakan ternak ayam petelur
Pakan ayam petelur usia produksi standardnya terdiri dari konsentrat, jagung dan dedak padi. Untuk meracik pakan ayam petelur, komposisinya adalah konsentrat 35 %, jagung 50% dan dedak padi sebanyak 15 %. Komposisi ini adalah anjuran dari perusahaan pembuat konsentratnya.
Konsentrat ayam petelur biasanya mengandung protein kasar antara 30 – 32 %. Bisa kita ambil nilai tengahnya yaitu 31%.
Sedangkan untuk jagung kandungan protein kasarnya sekitar 7,68 %. Untuk dedak padi yang halus nilai protein kasarnya sekitar 12%.
Data lengkap mengenai kandungan nutrisi bahan-bahan tersebut dapat di cari di google.
Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
- Misalnya kita akan membuat pakan sebanyak 10 kg. Maka kita butuh konsentrat, jagung dan dedak padi masing-masing sebanyak 3,5 kg, 5 kg dan 1,5 kg.
- Konsentrat sebanyak 3,5 kg proteinnya sebanyak 31/100 x 3,5 kg = 1,085 kg
- Jagung sebanyak 5 kg proteinnya sebanyak 7,68/100 x 5 = 0,384 kg
- Dedak padi sebanyak 1,5 kg proteinnya sebanyak 12/100 x 1,5 = 0,18 kg
- Jumlahkan semua protein yang diperoleh dari masing-masing bahan. Jadi total dari konsentrat, jagung dan dedak padi adalah 1,085 kg + 0,384 kg + 0,18 kg = 1,649 kg
- Untuk mendapatkan nilai protein kasar konsentrat pakan akhir, jumlah protein / jumlah pakan x 100 %. Jadi nilai protein ransum akhir adalah (1,69 / 10) x 100 % = 16,5 %.
Jadi nilai protein kasar ransum ayam petelur yang kita peroleh adalah sebesar 16,5 %. Cara yang sama bisa kita gunakan untuk menghitung nilai lemak kasar dan serat kasar dari ransum yang akan kita buat.
Sekarang kita bisa menghitung berapa biaya pakan untuk perkilonya. Misalnya harga konsentrat dari Japfa 1 karung dengan berat 50 kg harganya 375.000 ribu. Maka harga perkilo konsentrat adalah 375.000/50 = 7500 rupiah perkilo. Harga jagung sudah selep per kgnya 3000 rupiah dan harga dedak padi per kgnya 2500.
Untuk 10 kg pakan kita butuh:
Konsentrat 3,5 kg x 7500 = 26.250
Jagung 5 kg x 3000 = 15.000
Dedak padi 1,5 kg x 2500 = 3750
Total biaya untuk 10 kg adalah 26.250 + 15.000 + 3750 = 45.000 rupiah. Harga per kg nya menjadi 4500 rupiah per kg.
Kalau dedak padinya mau difermentasi, bisa lihat di artikel ini.
Pakan alternatif ayam petelur dengan dedak padi fermentasi.
Analisa usaha ayam petelur
Dalam menganalisa usaha ayam petelur, saya lebih menyukai untuk mengetahui potensi penghasilan per hari dan perbulannya terlebih dahulu. Dengan mengetahuinya terlebih dahulu, kita bisa memperkirakan keberlangsungan usaha yang akan kita jalani.
Di atas kita sudah tahu harga bibit ayam petelur, harga pakan atau ransum dan juga harga kandang. Sewa lahan dan karyawan nilainya sangat bervariasi tiap daerah. Jadi bisa disesuaikan sendiri.
Pendapatan Harian & Bulanan
Ayam petelur yang berporduksi kebutuhan pakannya sebanyak 110 gram per ekor perhari. Seandainya kita memulai usaha ternak ayam petelur sebanyak 100 ekor, maka per hari kita butuh,110 gram x 100 = 11.000 gram atau 11 kg.
Biaya pakan per hari, 11 kg x 4500 rupiah = 49.500 rupiah
Biaya pakan per minggu, 7 x Rp. 49.500,- = 346.000 rupiah
Produksi telur ayam katakanlah sebanyak 80%. Jadi, dari 100 ekor ayam petelur akan diperoleh telur sebanyak 80 butir. Faktor pengaruh untuk produksi telur kita bahas nanti saja.
Jika ukuran telurnya standar, maka tiap kg terdiri dari 17 butir telur. Oleh karena itu per hari kita akan mendapatkan telur sebanyak
80/17= 4,7 kg telur per hari.
Sekarang bisa kita kalikan dengan harga jual telur misalnya Rp. 16.000 per kg nya. Maka per hari omset yang kita dapatkan
4,7 x Rp. 16.000 = Rp. 75.200,-
(Harga jual telur bisa mengalami naik turun. Bahkan saat ini bisa sampai tembus 24 ribu rupiah per kg nya. Perhitungannya Anda bisa menyesuaikan sendiri dengan terus mengikuti analisa di bawah ini)
Selanjutnya penghasilan kotor harian yang kita peroleh adalah
Rp. 75.200 – Rp. 49.500 = Rp. 25.700,-
Untuk pendapatan kotor bulanan,
Rp. 25.700,- x 30 = Rp. 771.000,-
Pengeluaran Bulanan
- Pakan. Biaya pakan untuk operasional bulanan sudah saya jelaskan di atas.
- Vitamin.
- Listrik
- Air
- Karyawan. Jika memperkerjakan karyawan.
Pengeluaran bulanan mungkin bisa lebih banyak dari pada itu. Hal ini tergantung situasi dan kondisi. Mungkin di daerah lain ada biaya keamanan, sewa lahan mungkin, pajak, dan masih banyak hal yang lainnya.
Pendapatan bersih bulanan
Setelah dikurangi berbagai pengeluaran bulanan sepertinya masuk akal kalau pendapatan bersih yang diperoleh adalah
Rp. 500.000,- (tanpa karyawan)
Modal
Kalau saya sudah tahu berapa potensi penghasilan per bulan, baru saya melakukan hitung-hitungan modal. Mengenai sumber modal, menurut saya itu persoalan yang sifatnya pribadi.
- Bibit. Harga pullet usia 14 minggu adalah 48.000. Untuk 100 ekor pullet modalnya sebanyak 4.800.000.
- Kandang. Populasi 100 ekor kebutuhan lahannya sekitar 50 m2. Katakanlah kandang dibuat dengan ukuran 5 meter x 10 meter. Untuk membeli kayu, atap dan penutup samping saya perkirakan bianyanya 10.000.000.
- Kandang baterai. Seratus ekor pullet butuh 13 set kandang baterai. Harga 1 setnya 130.000, maka totalnya adalah 1.690.000.
- Pullet datang di usia 14 minggu. Artinya kita butuh sekitar 4 minggu lagi untuk sampai pullet siap bertelur. Biaya pakan selama 4 minggu tersebut totalnya adalah 346.000 x 4 = 1.386.000 rupiah
Sampai sejauh ini modal awal yang diperlukan adalah sebanyak:
17.876.000 rupiah
Analisa Balik Modal Usaha
Masa afkir ayam petelur. Rata-rata ayam petelur diafkir pada usia sekitar 2 tahun atau 96 minggu. Dikurangi usia sampai siap telur selama 18 minggu, jadi usia produktif ayam petelur sekitar 78 minggu atau 19,5 bulan.
Pendapatan bersih selama usia produktif adalah sebanyak 500.000 x 19,5 bulan. Diperoleh sebanyak:
9.750.000 rupiah
Penjualan afkir. Bobot standard ayam petelur adalah sekitar 1,5 kg. Harga per kg hidup misalnya dibeli seharga 17.500 rupiah per kg. Tingkat kematian 15 %, maka jumlah arkir yang tersisa 85 ekor.
Pendapatan dari penjualan afkir sebanyak:
85 x 1,5 x 18.000 = 2.295.000 rupiah
Lho…kok rugi? Lalu apa yang harus dilakukan?
Ini tidak bisa dikatakan rugi. Hanya saja untuk BEP membutuhkan waktu lebih lama.
Kenyataannya memang kebanyakan seperti ini. Dari beberapa teman saya yang beternak ayam petelur, peride pertama pemeliharaan sudah balik modal sudah bagus.
Sebenarnya peternak sudah mendapatkan untung, akan tetapi dalam bentuk aset yaitu kandang dan peralatan. Meskipun peralatan tersebut sudah mengalami sedikit penyusutan.
Maka dari itu, kandang sebaiknya dibuat dengan sangat berkualitas. Bahan-bahan yang digunakan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap cuaca.
Melakukan perawatan-perawatan secara berkala untuk menjaga keawetan kandang. Hal ini menjadi penting karena kandang menjadi aset kita untuk periode selanjutnya.
Bagaimana supaya hasil produksi ayam petelur bisa maksimal? Manajemen pemeliharaan harus disiplin. Banyak hal yang harus diketahui supaya ayam petelur bisa menjadi maksimal.
Karena artikel ini sudah terlalu panjang, untuk hal terkait manajemen ternak ayam petelur saya bahas tersendiri di artikel lain.
Kalau mau baca bagaimana pengaruh dedak padi yang difermentasi untuk ayam petelur, bisa baca artikel di bawah ini.
OLEH
OLEH
Senang bisa dapat informasinya ini kak, jadi menginspirasi banget...
BalasHapusDitunggu update selanjutnya ya :)
Edukasinya sangat bagus untuk para pemula seperti blog pemainayam, Setiap hari update berikan edukasi tentang ayam jago yang memberi banyak ilmu..